The Pyramid Principle – Imogen PR
Build your pyramid: group similar ideas together and then summarise each group with one statement.
Saat membangun piramida, ikuti pendekatan dari bawah ke atas: Pertama, daftar semua poin yang Anda ingin lakukan, kemudian kelompok kelompokan poin tersebut, lalu buatlah kesimpulan di setiap daftar yang ingin kamu lakukan. Akhirnya, Anda memiliki satu ringkasan pernyataan yang mengkristalkan pesan kunci dari seluruh dokumen. Piramida Anda siap.
Mengelompokkan dan meringkasnya harus secara sederhana, tetapi Anda harus mengikuti aturan dasar: setiap ide yang diekspresikan dalam piramida harus selalu merupakan ringkasan dari ide yang dikelompokkan di bawahnya. Kedua, pengelompokan ide harus secara logis dan berbagi tingkat abstraksi yang sama.
Justifying statements: used eduction to derive conclusions from chains of premises.
Setiap pernyataan yang Anda buat di dalam struktur piramida Anda harus menimbulkan pertanyaan di benak para pembaca. Kemudian pertanyaan tersebut akan terjawab di piramida tingkat bawah. Salah satu cara jawaban ini yang dapat dirumuskan adalah melalui penalaran deduktif. Deduksi adalah proses logis klasik di mana Anda menarik kesimpulan dari premis.
Saat merekomendasikan sebuah tindakan kepada pembaca Anda, pertimbangkan untuk membalik urutan potongan Anda sehingga Anda memimpin dengan kesimpulan Anda. Penalaran deduktif juga merupakan proses yang sangat lurus ke depan dan mengalir secara alami, seharusnya tidak digunakan dalam argumen yang kompleks di mana Anda membutuhkan banyak lapisan pendukung untuk mendukung posisi Anda.
Justifying statements: use induction to derive conclusions from groups of similar items
Jika pernyataan Anda tidak bisa didukung dengan deduksi, maka bentuk yang lebih kreatif lagi dengan cara: induksi.
Induksi berarti menarik kesimpulan dari serangkaian ide yang serupa dalam beberapa hal. Dalam induksi, urutan logis yang akan menunjukkan poin pendukung Anda yang tidak bisa dijelaskan dengan deduksi. Agar menjadi intuitif bagi pembaca, urutannya harus selalu ditentukan oleh sumber pengelompokan.
To formulate recommendations, approach problems methodically and visualize them using logictrees.
Menulis bisnis sering kali melibatkan pemberian rekomendasi tentang cara memecahkan masalah. Untuk menemukan rekomendasi Anda, Anda dapat menerapkan proses pemecahan masalah secara langsung.
Pertama, Anda mengidentifikasi masalah yang jelas, istilahnya terukur. Misalnya, “Pabrik kehilangan tiga jam waktu operasi setiap hari, lalu bagaimana kita bisa menghindari ini?” Selanjutnya, Anda akan menemukan persis di mana masalahnya “Masalahnya bukan orang atau bahan mentahnya, tetapi mesinnya yang mengalami kerusakan setiap harinya. Ketiga, Anda menggali lebih dalam masalah untuk mengetahui mengapa hal tersebut bisa terjadi, misal karena “pekerja pemeliharaan menerima pelatihan yang tidak memadai.” Hal ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi kemungkinan khusus tindakan untuk memecahkan masalah misalnya, “Buat supervisor bertanggung jawab untuk pelatihan atau pembelian” pelatihan secara eksternal.”
Teknik yang berguna untuk menerapkan proses pemecahan masalah di atas adalah untuk memvisualisasikan masalah menggunakan Logic Tree Analisis kiri ke kanan.
Sebuah contoh, tiga struktur keuangan; misalnya pohon laba. Kata “Laba” akan membentuk batang pohon dan kemudian dipecah menjadi dua cabang berjudul “Penjualan” dan “Biaya”. Cabang “Biaya” kemudian akan dibagi menjadi “Biaya Tetap” dan “Biaya Variabel”, yang pada gilirannya akan terpecah menjadi lebih banyak dan lebih banyak sub-faktor. Dengan cara pembagian inilah yang membuat tingkat granularitas akan mencapai di titik masalah dan sumbernya pun menjadi jelas
Referensi:
Minto, B. (2021). The Pyramid Principle: Logic in Writing and Thinking. United Kingdom: Pearson Education Limited.