Off The Clock – Imogen PR
Learn exactly what you’re doing with your time, even if it scares you, by keeping a log
Kita mungkin tidak langsung mengakuinya, tetapi kebanyakan dari kita memiliki obsesi. Misalnya penulis yang terobsesi sehingga menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencatat berapa banyak waktu yang dia habiskan untuk berbagai aktivitas. Misalnya, dia mencatat tempat, tanggal hingga waktu mulai dari bangun tidur sampai menghabiskan harinya.
Biro Statistik Tenaga Kerja menemukan bahwa orang yang mengaku bekerja lebih dari 75 jam seminggu biasanya mereka melebih-lebihkan hingga sekitar 25 jam. Seperti studi kasus yang penulis lakukan terhadap seorang pria muda yang dilaporkan bekerja 180 jam dalam seminggu, hal tersebut merupakan pencapaian yang mengesankan, namun pada kenyataan orang-orang hanya melebihkan waktu selama mereka melakukan pekerjaan. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan penting seperti : Jika kita tidak bekerja sebanyak yang kita pikirkan, kemana waktu kita sebenarnya?
Anehnya banyak orang yang tidak ingin tahu atas jawaban tersebut, karena mereka khawatir bahwa dari jawaban atas pertanyaan tersebut menunjukkan seberapa banyak nya waktu/jam yang kita buang untuk hal-hal yang tidak berarti / tidak bermanfaat bagi kita dan orang-orang yang kita cintai. Maka kita akan takut atas jawaban dimana waktu kita semakin terbatas di bumi dan statement tersebut menyebabkan kecemasan atas diri kita.
Terlepas dari statement tersebut, penulis menemukan cara positif yang mampu merubah cara kita dalam menghabiskan waktu. Misalnya begitu kita mengetahui bahwa hampir 327 jam pertahun kita menghabiskan waktu untuk membaca yang tidak bermanfaat, maka kita bisa merencanakan dan lebih berhati-hati tentang kebiasaan kita membaca, seperti membuat daftar buku-buku bagus, menjadwalkan waktu membeli buku hingga mengganti topik buku yang dibaca.
Make your hours memorable by filling them with exciting moments.
Kita semua memiliki kenangan, baik dan buruk yang membentuk siapa kita hari ini. Menariknya ingatan kita juga memainkan peran penting dalam cara kita memandang waktu.
Secara umum, semakin banyak kenangan yang kita buat, semakin banyak waktu yang kita rasakan. Alasanya terletak pada bagian otak manusia yang memproses lingkungan dan menyimpan apa yang terjadi di dalamnya. Saat kita menjalani kehidupan sehari-hari banyak dari apa yang terjadi pada kita dengan cepat disimpan dalam otak kita atau dihilangkan sepenuhnya. Misalnya kita dapat mengingat hari ulang tahun kita tiga tahun lalu, namun kita lupa tentang apa yang kita lakukan dua hari lalu. Hal tersebut terjadi karena kita tidak memikirkan rutinitas yang kita lakukan secara terus menerus.
Akibat dari kurangnya pemikiran tersebut, otak kita tidak dapat menyimpan waktu rutin yang dilakukan setiap harinya. Maka dari itu, cara untuk menghindari kehilangan waktu untuk rutinitas Anda yakni dengan menciptakan kenangan yang intens, misalkan membuat kenangan saat liburan, maka otak kita akan membuat ingatan dari pengalaman baru.
Our own insecurities keep us constantly busy, so learn to free up your calendar
Sebagian dari kita merasa sangat sibuk sepanjang waktu sehingga secara alami menganggap seluruh pekerja keras merasakan hal yang sama. Ketika menjadwalkan pertemuan dengan seorang direktur senior di sebuah perusahaan teknologi, penulis terkejut ketika menanyakan kapan dia bersedia wawancara, direktur menjawab dengan santai bahwa dia bisa sepanjang minggu. Saat ditanya mengapa profesional senior memiliki begitu banyak waktu luang?
Direktur berkata bahwa itu semua berkat pola pikirannya. Maka hindari pola pikir yang merugikan dengan selalu harus mengisi waktu luang dengan hal-hal sibuk. Karena jadwal padat tidak memberikan jaminan kepada orang-orang bahwa mereka melakukan sesuatu yang produktif dengan waktu mereka.
Spending time with loved ones can stretch out perception of time, and many even increase our lifespan
Teman memperkaya hidup kita, membuat hidup tidak terasa sepi dan memberi lebih banyak makna. Namun apakah yang dikatakan literatur manajemen waktu tentang berlama-lama menghabiskan waktu dengan sahabat? Hal tersebut merupakan cara cerdas untuk mengatur waktu Anda yakini dengan menjadikan pertemanan sebagai prioritas Anda. Menaga? Karena mencurahkan lebih banyak waktu untuk kepentingan hubungan Anda, tidak hanya membuat Anda bahagia, tetapi juga dapat menciptakan persepsi memiliki memiliki banyak waktu.
Accept the constraints on your time and lower your expectations
Hal terbaik yang perlu dilakukan kita adalah mengubah harapan kita tentang bagaimana seharusnya kita menghabiskan waktu. Dimana ketika kita menurunkan harapan tentang seberapa banyak yang dapat kita capai, kita tidak lagi membuang waktu untuk mengkhawatirkan bahwa kita harus berbuat lebih banyak. Kita sering membuat diri kita sakit ketika harapan kita menjadi lebih besar dari kenyataan. Penderitaan yang dipaksakan sendiri ini kemudian mengarah pada kekhawatiran berjam-jam tentang ketidakproduktifan kita, yang mencegah kita menikmati waktu yang sebenarnya kita miliki.
Oleh karena itu, daripada memiliki harapan besar tentang semua waktu yang harus Anda habiskan untuk pekerjaan Anda, kunci kesuksesan jangka panjang adalah secara konsisten menetapkan dan memenuhi harapan yang rendah.
Spend your money on enlarging pleasant experiences and minimizing bad ones
Apakah uang membuat kita bahagia? atau hanya karena semakin banyak uang yang kita miliki semakin banyak masalah yang bisa kita harapkan?
Menariknya dalam hal uang dan kebahagiaan, yang penting adalah bagaimana Anda menggunakan uang Anda, buka berupa banyak uang yang Anda miliki. Uang dapat meningkatkan kebahagiaan jika Anda menggunakannya untuk membeli barang-barang yang membuat anda senang. Selain itu, jika uang digunakan untuk meningkatkan kebahagiaan kita, kita harus memikirkan kembali bagaimana kita mengukur kebahagiaan tersebut.
Ketika kita mempertimbangkan betapa bahagianya kita, kita sering hanya memikirkan kepuasan hidup, yang mengacu pada seberapa baik kita berpikir bahwa hidup kita berjalan secara umum. Jadi, jika Anda memiliki pekerjaan yang bagus dan rumah yang bagus, Anda mungkin menganggap diri Anda bahagia. Namun, kepuasan hidup ini mungkin bukan ukuran terbaik dari kebahagiaan Anda. Maka dari itu Anda dapat mulai menilai mana dari kegiatan kita sehari-hari yang membawa kebahagiaan bagi kita, dan mana yang membuat kita sengsara.
Referensi:
Vanderkam, L. (2018). Off the Clock: Feel Less Busy While Getting More Done. United States: Penguin Publishing Group.