Skip to main content

First Thing First – Imogen PR

Living a meaningful life isn’t about doing things as quickly as possible – it’s about doing “first things” first.

Pernahkah Anda ditawarkan bantuan oleh seseorang untuk membantu pekerjaan Anda? Maukah Anda menerimanya? Banyak dari kita akan menerima tawaran itu, karena kita berusaha untuk melakukan banyak hal yang kita bisa dan secepat mungkin. Tapi sebenarnya, pemikiran seperti itu bukan cara terbaik untuk belajar mengatur waktu. Pemikiran semacam itu hanya memperhatikan tujuan dan mengenyampingkan nilai dan prinsip dalam menjalani hidup.

Dalam menjalani hidup harus memperhatikan apa dampak positif jangka panjang pada kebahagiaan Anda. Maka dari itu, cobalah untuk mengidentifikasi hal-hal pertama yang berikan hidup Anda paling berarti, dan jadikan hal-hal itu sebagai prioritas Anda.

Instead of focusing on what’s urgent, focus on what’s important.

Kebanyakan orang mengatur jadwal harian mereka dengan melakukan hal-hal yang mereka anggap mendesak dan penting. Masalahnya setiap orang memiliki fase “mendesak” dan “penting” yang berbeda-beda. Ketika kita disiuruh memilih antara yang “mendesak” dan “penting” maka kebanyakan orang akan memilih yang mendesak. Sayangnya, ketika kita fokus pada “mendesak”, kita memiliki lebih sedikit waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting.

Contohnya seperti, Anda merencanakan acara makan malam keluarga, tetapi tiba tiba bos Anda meminta untuk menemaninya di rapat bisnis. Ketika diberi dua pilihan ini, kebanyakan orang akan memilih yang mendesak yaitu pergi ke rapat bisnis karna berfikir makan malam keluarga bisa lain kali. Hasilnya, Keputusan yang seperti itu lah yang dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan kekecewaan dalam keluarga Anda dalam jangka panjang. Ketidakpercayaan jauh lebih sulit untuk diperbaiki daripada dicegah.

Hal-hal penting seperti menghabiskan waktu bersama keluarga adalah yang membawa kita kebahagiaan jangka panjang, tetapi hal-hal ini jarang mendesak, sehingga mudah diabaikan.

Having a high quality of life depends on meeting your needs and focusing on your principles.

Jadi apa langkah pertama untuk fokus pada hal-hal penting dalam hidup? Nah, Anda perlu mengidentifikasi hal yang benar-benar penting dalam hidup Anda.

Pertama, “kebutuhan untuk hidup”, adalah fisik. Itu berarti memiliki makanan, tempat tinggal dan kesehatan yang baik.

Berikutnya adalah mental, “kebutuhan untuk belajar.” Itu berarti dirangsang secara intelektual.

Kebutuhan sosial adalah “kebutuhan untuk mencintai”, yang berarti memiliki orang-orang yang Anda percayai dan sayangi.

Terakhir adalah spiritual – “kebutuhan untuk meninggalkan warisan”, yang berarti memiliki tujuan hidup.

Kebahagiaan kita tergantung pada pemenuhan kebutuhan ini. Jika mereka tidak terpenuhi, kita mengalami stres, kecemasan atau ketakutan. Untuk memenuhi dan menyeimbangkan kebutuhan, Anda harus fokus pada prinsip Anda. Prinsip Anda harus memandu semua keputusan Anda.

Jadi fokuslah pada prinsip-prinsip Anda, dan gunakan prinsip-prinsip itu untuk membimbing diri Anda sendiri saat Anda memenuhi dan menyeimbangkan kebutuhan Anda. Ini metode akan membawa Anda ke kualitas hidup yang lebih baik.

Develop a strong vision for the future, and use it to know where you’re headed.

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana beberapa orang membuat keputusan dengan mudah, sementara orang lain membutuhkan waktu yang lama? Mampu membuat keputusan dengan mudah tergantung pada seberapa berorientasi masa depan Anda.

Memiliki visi yang jelas untuk masa depan Anda akan membuat lebih mudah untuk membuat pilihan dan secara umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan Anda. Keinginan Anda untuk mencapai impian akan lebih kuat daripada perasaan negatif seperti ketakutan atau keraguan, jadi Anda akan lebih mudah mengatasinya.

Memiliki visi berorientasi masa depan juga membantu Anda melewati masa-masa sulit, dengan mengingatkan Anda untuk terus berjuang.

Only goals based on principles and a vision for the future are likely to be reached.

Terkadang orang sering menetapkan tujuan yang akhirnya tidak mereka capai. Bahkan terkadang jika tujuan tercapai, hasilnya masih bisa mengecewakan.

Jadi apa yang membuat perbedaan antara tujuan yang dicapai, dan tujuan yang dicapai dengan cara yang positif?

Pertama, tujuannya harus konsisten dengan prinsip Anda. Untuk setiap tujuan, identifikasi apa, mengapa dan bagaimana. Selain menemukan apa, mengapa, dan bagaimana Anda, pastikan tujuan Anda berada dalam pengaruh Anda. Akhirnya, tujuan Anda juga perlu didorong oleh kepentingan daripada urgensi.

Referensi:

Covey, S. R., Merrill, R. R., Merrill, A. R. (2015). First Things First. United States: Mango Media.

Close Menu

Imogen Public Relations

About Imogen PR

www.imogenpr.com

E: hello@imogenpr.co
hello@imgnpr.id

//
Head Imogen PR akan menjawab pertanyaanmu.
👋 Hi, Apa yang bisa kami bantu?