Skip to main content

Public Relations – Imogen PR. Memetakan tren sosial media di tahun 2022 sudah mesti dilakukan secepatnya, kita sudah berada di ujung 2021 dan sebentar lagi tahun berganti. Selain itu, alasan utamanya adalah strategi apa yang berhasil dilakukan di tahun 2021 belum tentu berhasil di tahun 2022 bila dilakukan dengan cara yang sama. Tren berubah, dan behaviour pengguna media sosial pun ikut berubah. Makanya untuk melahirkan konten relevan yang dapat membuahkan engagement serta memercikan komunikasi berkepanjangan, kita butuh insight cukup. Lantas kira-kira bagaimana situasi media sosial di tahun 2022 kelak, dan siapa yang paling kuat?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Imogen PR akan mencoba menggali lebih dalam tentang pergerakan media sosial beberapa tahun ke belakang. Siapa-siapa saja pendatang baru yang berhasil bertahan melawan pemain lama, dan siapa saja yang gugur. Ini penting untuk disimak oleh para agency dan konsultan Public Relations.

Si Raksasa Google dan Facebook

Bila dibedah lebih dalam, sesungguhnya media sosial yang ramai digunakan ini terbagi menjadi dua grup besar. Pastinya para konsultan Public Relations sebagian besar sudah familiar yaitu Facebook dan Google. Pada pertengahan tahun 2008, Facebook muncul dan menggusur media sosial besar saat itu seperti Friendster dan Myspace. Setelah berhasil menggulingkan para pesaingnya Facebook jadi media sosial favorit baru, tak lama dari itu muncul Instagram yang ternyata dapat menyaingi ketenaran Facebook.

Namun pada akhirnya Instagram dicaplok oleh Facebook, di sisi lain, Google yang juga saingan Facebook tidak mau kalah dengan mengambil alih Youtube yang merupakan platform streaming video terbesar. Besarnya pengguna media sosial kemudian mengundang para marketer dan konsultan Public Relations, platform media sosial ini disulap jadi media pemasaran dan komunikasi. Semenjak itu dari tahun ke tahun industri Public Relations dan marketing selalu melihat tren media sosial untuk mendukung kampanye produk dan membangun kredibilitas perusahaan. Bahkan kini bagi konsultan Public Relations, media sosial sudah nyaris menyaingi media konvensional.

Public Relations Harus Tahu Siapa yang Terkuat di Tahun 2022

Hubspot dan Talkwalker belum lama ini mengeluarkan sebuah laporan tentang tren media sosial di tahun 2022 bagi para Public Relations atau marketer yang ingin colong start. Lalu bagaimana hasilnya? Media sosial mana yang paling kuat di 2022? Mungkin jawabannya ini akan cukup mengagetkan bagi sebagian Public Relations, tapi Tik Tok merupakan media sosial terkuat di 2022 kelak.

Dari awal kemunculannya di radar Public Relations, Tik Tok langsung mencuat menjadi media sosial dengan pasar luas. Ia bisa meraih pangsa pasar dari ekonomi A sampai C, padahal media sosial lain biasanya memiliki potongan kuenya masing-masing. Tapi Tik Tok memiliki seluruh bagian kue. Faktor lain yang membuat Tik Tok kuat adalah sistem AI. Setiap pengguna di Tik Tok bisa mendapatkan rekomendasi konten akurat sesuai dengan personal masing-masing. Sehingga brand dapat menjangkau potential consumer dengan akurasi tinggi.

Situasi pandemi membuat Tik Tok semakin kuat, banyak orang menghabiskan waktu di dalam rumah dan bermain Tik Tok. Pengguna Tik Tok naik sampai 61% dan menjadikan Tik Tok sebagai media sosial non Facebook yang bisa meraih 3 juta unduhan. Ini merupakan pencapaian menarik di mata para konsultan Public Relations.

Kekuatan lain yang dimiliki oleh Tik Tok adalah kemampuan untuk menciptakan tren di antara para penggunanya, dan tidak jarang tren yang diciptakan Tik Tok kemudian menjalar ke media sosial lainnya. Mengapa bisa demikian? Alasannya dari karakter Tik Tok sendiri yang consumer driven, jadi semua tren berasal dari inisiasi penggunanya sendiri atau organic, maka dari itu banyak brand yang kemudian memanfaatkan kondisi ini dengan menciptakan jalur komunikasi langsung kepada para target audience melalui para influencer di Tik Tok.

Para pengguna Tik Tok rata-rata mendedikasikan waktu dan kreativitas mereka untuk terus menciptakan konten dan tren di kalangan penggunanya. Dan ini didukung juga oleh fitur Tik Tok yang lengkap dan lebih fleksibel ketimbang Vine dan Snapchat yang sesungguhnya lebih dulu menawarkan konsep media sosial berbasis video pendek. Tidak heran kalau kemudian kedua pendahulunya itu justru mati.

Fleksibilitas fitur tersebut kemudian dicontek oleh Instagram melalui instagram reels dimana para pengguna bisa membuat konten dengan banyak pilihan suntingan, musik, dan efek suara. Sama seperti Tik Tok.

Maka dari itu para konsultan Public Relations sudah waktunya untuk menyusun strategi sosial media baru. Kira-kira konten komunikasi apa yang ingin dibuat untuk Tik Tok dan bagaimana memaksimalkannya.

Close Menu

Imogen Public Relations

About Imogen PR

www.imogenpr.com

E: hello@imogenpr.co
hello@imgnpr.id

//
Head Imogen PR akan menjawab pertanyaanmu.
👋 Hi, Apa yang bisa kami bantu?