Public Relations – Imogen PR. Bylined content menjadi salah satu strategi media komunikasi yang ampuh di dalam berbagai media baik itu media cetak dan media daring. Terutama untuk Public Relations yang memiliki klien di sektor B2B yang berpusat pada thought leadership dalam membangun kredibilitas. Bylined content membuat key message dapat tersampaikan dengan baik, menciptakan komunikasi antar expert yang pada akhirnya mengukuhkan leadership kuat di berbagai industri.
Pentingnya fungsi bylined content bagi konsultan Public Relations dalam membangun membangun kredibilitas, mari kita bedah lebih dalam lagi tentang jenis-jenis bylined content yang dapat digunakan sebagai media komunikasi dari brand ke publik. Imogen PR telah menghimpun 5 tipe bylined content paling ampuh. Berikut ini daftarnya.
Baca juga: Konsultan Public Relations Harus Kuasai 4 Teknik Pitching Agar Dapat Proyek Baru Di Tahun Baru
1. Tipe Tradisional, Ini Dasar yang Harus Diketahui oleh Public Relations
Mari kita bahan tipe yang paling tradisional terlebih dahulu. Pada tipe berisi informasi tentang tren yang sedang meningkat di kalangan perusahaan dan konsumen yang menjadi target klien. Content ini memiliki tujuan untuk mengedukasi tentang potensi pasar yang tengah terjadi. Konten tradisional berisi edukasi ini berguna untuk berbagai kategori bisnis yang memiliki purchasing cycle panjang seperti asuransi. Eksekutif dari perusahaan seperti CEO, GM, dan juga direktur merupakan subyek pas untuk memberikan insight relevan dalam bisnis dan potensi masa depan untuk mendukung purchasing dan kredibilitas.
Bylined content tipe ini biasanya membahas satu trend tertentu dan bagaimana perusahaan yang bergerak di industri tersebut harus merespon. Dari sanalah klien bisa maju untuk memberikan bantuan untuk mendukung respon tersebut.
2. Tipe Personal atau Lesson Learned
Setiap perusahaan pasti memiliki cerita tentang jatuh bangun dan kegagalan dalam menggapai kesuksesan, dan ini bisa menjadi inspirasi atau nilai lebih bagi potential customer mereka sebab melalui cerita tersebut perusahaan dapat membangun kredibilitas dan membuktikan bahwa barang atau jasa mereka memiliki nilai problem solving di pasar. Konten jenis ini umumnya dibawakan oleh petinggi atau CEO yang media darling. Satu catatan bagi Public Relations yang ingin menggunakan tipe konten ini adalah konten ini harus juga menawarkan insight dan personal experience menarik bagi para pelaku industri.
Contohnya dalam masa pandemi COVID 19 seperti sekarang. Bylined content type personal atau lesson learned dapat mengetengahkan cerita bagaimana pembelajaran dan pengalaman klien menghadapi masa pandemi. Itu akan jadi sebuah konten yang menarik dan memiliki engagement tinggi.
Baca juga: Public Relations Report: Tren Sosial Media 2022, Siapa Paling Kuat?
3. Service Content
Bila tidak hati-hati, maka Public Relations dapat salah kaprah tipe ini dengan lesson learned sebab keduanya sama-sama berisi tips dan strategi dalam mengembangkan bisnis. Namun satu hal yang membedakan adalah, pada tipe service content tidak mengedepankan sisi personal. Melainkan lebih formal dan jelas. Dibandingkan dengan tipe lainnya, tipe service content merupakan yang paling mudah dipadukan dengan elemen lainnya seperti infografik dan juga konten visual lainnya.
4. Opinion Content
Mungkin bylined content tipe ini yang paling sering ditemukan bertebaran di banyak media nasional. Sama seperti namanya, tipe ini berisi opini atau pandangan spokesperson terhadap industri dan juga perkembangan ekonomi yang relevan dengan industri. Jenis ini cocok bagi perusahaan yang ingin mengkomunikasikan ide dan pemikiran yang berani. Strukturnya seperti ini: satu topik atau poin yang kemudian didukung oleh data statistik, pengalaman, dan juga bukti dukungan.
5. Call To Action Content
Bagi para Public Relations yang lama berkecimpung di PR digital atau marketing pasti sudah tidak asing dengan istilah call to action content dalam mengkomunikasikan brand kepada publik di era digital. Sesungguhnya bylined content tipe ini memiliki dasar yang sama dengan dasar digital marketing; mengajak publik/pembaca untuk melakukan aksi terhadap satu topik tertentu. Aksi yang dilakukan pun dapat beragam, misalnya dengan membeli produk, menggunakan jasa tertentu, membagikan konten tersebut, berdonasi, atau menandatangani petisi tertentu.
Bylined content jenis ini harus pendek dan jelas sehingga mudah diikuti oleh pembaca. Targetnya adalah ketika setelah selesai membaca maka publik tahu betul apa yang harus mereka lakukan.
Itu dia 5 jenis bylined content ampuh untuk para Public Relations, baca konten Imogen PR lainnya untuk mendapatkan lebih banyak insight.