Public Relations Agency Jakarta – Imogen PR. Pandemi COVID 19 di awal 2020 telah membuka mata banyak orang tentang kemungkinan pekerjaan jarak jauh atau remote di ranah pekerja penuh waktu atau full time. Sebelumnya pekerjaaan remote banyak diterapkan pada ranah pekerja paruh waktu atau freelance dimana kewajiban untuk datang dan tatap muka antar tim tidak terlalu diperlukan. Namun ketika pandemi menyeruak dan aktivitas sosial dibatasi kemudian diberlakukan social distancing maka mau tidak mau semua perusahaan di sektor non strategis harus menerapkan remote working, termasuk Public Relations Agency Jakarta.
Perusahaan yang telah memiliki sistem remote working baik tentu tidak akan kaget bila harus sepenuhnya harus membentuk remote team untuk bekerja dari rumah. Tapi tidak sedikit juga perusahaan yang tidak memiliki kesiapan untuk sistem tersebut. Apa yang kemudian terjadi adalah kekacauan workflow di banyak departemen. Tidak hanya klien side, tapi juga di sisi Public Relations Agency Jakarta. Meskipun saat ini perbatasan sosial sudah mulai diturunkan dan perusahaan sudah bisa kembali bekerja di kantor. Tapi bukan berarti kondisi akan selamanya seperti ini, bisa jadi di masa depan harus kembali ke bekerja remote.
Untuk berjaga-jaga bila harus kembali ke remote team, Public Relations Agency Jakarta Imogen PR akan memberikan 5 cara ampuh untuk mengontrol efektivitas remote team dalam mengerjakan tugas harian. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Menunjukan Dukungan Pada Setiap Departemen
Ketika bekerja secara remote di rumah masing-masing, ada satu elemen penting yang hilang yaitu elemen interaksi sosial. Berkomunikasi secara langsung, melihat ekspresi wajah, dan bertatapan memberikan sebuah koneksi emosi antara anggota tim. Dengan berlangsungnya koneksi tersebut maka dapat meminimalisir gesekan sosial di sela-sela pekerjaan. Namun ketika remote dan mengandalkan meeting virtual dalam melaksanakan pekerjaan maka orang akan cenderung dingin karena tidak dapat membaca emosi secara langsung. Kemungkinan gesekan sosial dan salah paham pun besar.
Untuk mencegah perpecahan tim dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya, maka perusahaan dan Public Relations Agency Jakarta yang melaksanakan remote working harus memiliki sistem dukungan kuat untuk setiap lapisan karyawan di berbagai departemen. Dengan begitu setiap ada perselisihan atau gesekan dapat segera terdeteksi dan dipadamkan sebelum jadi kobaran api yang nantinya bisa mempengaruhi kinerja.
2. Public Relations Agency Jakarta dan Perusahaan Harus Tingkatkan Komunikasi
Menjalin komunikasi dua yang antara remote team merupakan salah satu cara ampuh untuk mengontrol efektivitas pekerjaan, sebab semua anggota tim jadi merasa terbantu dan diperhatikan ketika bekerja. Kedekatan antara tim dan rasa saling percaya tetap terjaga selama tidak tatap muka, dan ini akan membuat pekerjaan akan terselesaikan dengan baik tanpa harus dipantau terus menerus. Komunikasi dua arah juga akan berguna untuk membantu anggota tim yang butuh dukungan moral selama masa pandemi.
3. Tunjukan Rasa Percaya
Bagi para manajer di perusahaan atau Public Relations Agency Jakarta ketakutan paling utama ketika harus menjalankan remote work adalah kepercayaan bahwa setiap tim akan melaksanakan pekerjaan secara efektif sama seperti ketika berada di kantor. Tidak salah memang sebab mereka pun punya tanggung jawab besar untuk memastikan pekerjaan berjalan lancar dan terpantau. Namun meski tanggung jawab mengelola remote team besar, tapi para manajer harus tetap bisa memberikan rasa percaya penuh terhadap timnya.
Kepercayaan penting untuk tim menjalankan tugasnya. Siapa sih yang senang dimata-matai terlalu berlebihan oleh atasan, bukannya buat semangat kerja malahan jadi malas. Pada dasarnya bekerja di kantor dan di rumah sangat berbeda, ada banyak distraksi ketika berada di rumah. Si kecil yang minta diajak bermain atau tamu yang tiba-tiba datang di tengah jam kerja. Semua itu adalah hal yang wajar, maka dari itu berikan karyawan kepercayaan bahwa mereka akan mengatasi distraksi tersebut dengan cara mereka masing-masing. Sehingga tanggung jawab pekerjaan tetap terselesaikan.
4. Tunjukan Perhatian Kepada Tim
Sesungguhnya menegaskan kepada karyawan bahwa mereka adalah aset tidak hanya dilakukan ketika melaksanakan remote work tapi ketika bekerja di kantor sehari-hari. Sama halnya seperti menumbuhkan rasa percaya, perhatian kepada karyawan adalah salah satu cara ampuh untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan. Maka dari itu perusahaan dan Public Relations Agency Jakarta harus mulai menegaskan kembali nilai pandangan perusahaan terhadap karyawan yang mana merupakan aset terbesar.
Apalagi dalam menghadapi sistem remote work ketika pandemi. Ketika setiap orang merasa dihargai oleh perusahaan tempat mereka bekerja, maka pekerjaan akan jadi tanggung jawab bukannya beban sehingga setiap harinya mereka akan berusaha memberikan hasil yang maksimal.
5. Fokus Terhadap Hasil Bukan Proses
Menyambung pada poin sebelumnya yang menjelaskan bahwa setiap perusahaan dan Public Relations Agency Jakarta harus memberikan kepercayaan kepada karyawan dalam menjalankan tugasnya dari jauh. Cara terakhir yang dapat dilakukan untuk katrol efektivitas adalah fokus terhadap hasil bukan proses. Sekali lagi, dipersiapkan seperti apapun kondisi di rumah pasti tidak akan sama persis ketika bekerja di kantor. Distraksi tidak akan sepenuhnya bisa dieliminasi ketika berada di rumah, oleh karena itu perusahaan ataupun Public Relations Agency Jakarta harus fokus terhadap hasil terlepas dari prosesnya.
Misal salah satu karyawan mendadak harus mengantar anak sekolah karena ibunya sakit, padahal ada pekerjaan yang harus selesai sore ini. Maka ketimbang memaksa karyawan untuk duduk dan mengerjakan tugas tersebut dari pagi hari, ada baiknya membiarkan waktu untuk menjemput dengan konsekuensi karyawan tersebut harus merelakan waktu makan siangnya untuk bekerja.
Sebagai penutup, terlepas dari cara-cara di atas. Setiap perusahaan ataupun Public Relations Agency Jakarta harus tetap berpegang teguh pada sistem absensi atau kehadiran remote sesuai dengan ketentuan masing-masing sebagai acuan utama dalam mengukur efektivitas pekerjaan. Dan cara-cara di atas dapat dipandang sebagai suplemen untuk menjaga atau meningkatkan efektivitas pekerjaan ketika remote.