Skip to main content

Public Relations Agency Jakarta – Imogen PR. Tanpa disangka-sangka, brand yang sedang kamu pegang mengalami krisis. Padahal semua strategi telah dilakukan sesuai dengan rencana di awal, namun tiba-tiba saja sesuatu terjadi di luar kendali dan membuat brand harus terjerat oleh cobaan bernama krisis. Sebagai seorang Public Relations Agency Jakarta apa yang harus kamu lakukan? Panik dan buru-buru membuat langkah ngeles dari krisis, atau justru tenang saja dan mulai menggunakan kemampuan menangani krisis yang seharusnya dikuasai oleh seorang praktisi PR?

Jawabannya sudah pasti yang kedua, namun kemudian pertanyaannya apakah kepahaman akan menangani sebuah krisis para Public Relations Agency Jakarta sudah benar dan sesuai dengan kaidah yang ada? Mengingat krisis merupakan salah satu cobaan terberat bagi brand, dan bila praktisi PR tidak bisa membawa mereka keluar dari krisis dengan baik maka masa depan brand dan profesionalitas si praktisi PR jadi taruhannya. Bila tidak ingin ini terjadi, maka ada baiknya luangkan waktu dan merenungkan kembali esensi dari penanganan krisis yang tepat.

Dengan pengalaman yang cukup matang dalam mengelola krisis, Imogen PR mencoba mengingatkan kembali akan hal ini dengan merangkum 5 cara jitu dalam mengelola krisis seperti yang dijabarkan di bawah ini.

1. Public Relations Agency Jakarta Bersiap untuk Menenangkan Kapal yang Goyang

Brand yang dilanda krisis ibaratnya sebuah kapal yang sedang digoyang ombak, sebagai kapten kapal yang baik, Public Relations Agency Jakarta harus bersiap untuk menenangkan kapal yang goyang dengan cara mengumpulkan tim dan membentuk rencana secepat mungkin. Berkoordinasi dengan klien untuk membentuk chain of command yang nantinya akan maju menghadapi media yang telah menunggu. Mereka-mereka inilah yang nantinya akan bekerja sama dengan otoritas terkait untuk melakukan penyelidikan tentang krisis tersebut.

Sementara itu jangan lupa keluarkan standby statement atau general statement untuk mengontrol pemberitaan yang berjalan sambil perlahan-lahan mengumpulkan bukti sebagai dasar rencana ke depan.

2. Monitor Social Wave

Tempat seseorang untuk memantau pergerakan isu di publik baik melalui pemberitaan ataupun kanal digital, dengan begini maka Public Relations Agency Jakarta dapat mengukur sampai sejauh mana isu tersebut berkembang dan memprediksi sejauh mana akan berkembang. Dengan kinerja social listening yang baik maka dampak buruk yang terjadi dapat dianalisa dan dicegah sebelum benar-benar terjadi.

Sebagai tambahan, gunakan relasi kepada social influencer untuk memberikan insight tentang sejauh mana isu tersebut berkembang. Dalam hal PR, social influencer tidak hanya berguna untuk menyebarkan cerita namun juga sebagai pengontrol reaksi di publik. Gunakanlah mereka untuk mengukur gejolak publik dan juga meredamnya sehingga tidak membesar.

3. Jangan Katakan Apapun Kecuali Fakta

Ketika krisis terjadi, Public Relations Agency Jakarta tidak boleh panik dan membuat statement apapun sebelum semua bukti terkumpul dan dianalisa dengan baik sehingga apa penyebab krisis tersebut bisa didapatkan. Ketika semua fakta sudah terkumpul barulah keluarkan statement tentang apa yang benar-benar terjadi. Jangan ragu atau takut mengungkapkan fakta walaupun kesalahan terletak di sisi klien, buat permintaan maaf dan rasa tanggung jawab yang tulus. Publik akan menghargai gestur tersebut.

Jika klien mangkir dari tanggung jawab atau melempar kesalahan kepada pihak lain maka alih-alih membuat kondisi membaik, kondisi malah akan semakin memburuk.

4. Menyusun Statement yang Baik

Seperti yang sudah diungkap di atas, ketika semua fakta dan data sudah dikantongi maka waktunya membuat statement ke hadapan publik. Dalam menyusun statement usahakan setransparan dan setulus mungkin. Jelaskan secara detail tentang hal-hal berikut ini:

  • Apa yang sesungguhnya terjadi
  • Bagaimana langkah klien untuk menyelesaikan masalah tersebut
  • Dan apa impact atau perbaikan kedepannya untuk mencegah hal yang sama terulang kembali

Di sinilah peran sebuah Public Relations Agency Jakarta terlihat. Semakin cepat permintaan maaf dan respon diberikan maka akan semakin bagus. Dengan begitu ombak negatif yang melanda brand pun perlahan-lahan akan menyusut dan lama kelamaan hilang. Namun satu hal yang harus diingat, jangan membuat janji yang tidak bisa ditepati. Ini akan menjadi boomerang untuk brand.

5. Setelah Tenang, Tetap Bersiap Untuk Ombak Susulan

Setelah krisis dapat dilewati dan kondisi menjadi tenang, Public Relations Agency Jakarta tetap harus waspada dan bersiap untuk hal-hal yang akan terjadi. Pada dasarnya sebuah krisis dapat berlalu dengan cepat ataupun secara perlahan-lahan. Tetap monitor pergerakan isu di publik, persiapkan statement lain bila krisis kembali terjadi. Jangan pernah mengatakan bahwa sesuatu tidak akan terjadi lagi karena ini merupakan pemikiran yang naif dan bodoh.

Public Relations Agency Jakarta harus memiliki pemikiran ke depan dan selalu siap sedia untuk apapun. Termasuk ombak susulan setelah ombak pertama usai.

Close Menu

Imogen Public Relations

About Imogen PR

www.imogenpr.com

E: hello@imogenpr.co
hello@imgnpr.id

//
Head Imogen PR akan menjawab pertanyaanmu.
👋 Hi, Apa yang bisa kami bantu?