Public Relations – Imogen. Tantangan dan Strategi Praktisi Komunikasi di Era Revolusi Industri 4.0 menjadi tema paparan dalam Kuliah Umum Program Studi Manajemen Informasi dan Komunikasi (4/4-2019 ).
Bertempat di Auditorium Kampus STMM Yogyakarta kegiatan ini dihadiri para mahasiswa program studi Manajemen Informasi dan Komunikasi beserta para dosen.
Kali ini, Prodi MIK menghadirkan Jojo S. Nugroho Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia dan Arya Gumilar Founder Kayu Api Digital Reputation.
Persiapkan Diri Seorang Public Relations Demi Jelang Era Revolusi Industri 4.0
Dalam sambutan yang disampaikan di pembukaan acara, Ketua Jurusan Komunikasi Informasi Publik (KIP) Irawan, S.Sos., MA. mengajak mahasiswa MIK sebagai calon praktisi komunikasi untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Hal ini sangat penting karena tantangan dan persaingan semakin ketat; tidak hanya bersaing dengan sesama lulusan Prodi Komunikasi tetapi juga dengan lulusan dari prodi-prodi lain baik dari dalam dan luar negeri.
Bahkan di era industri 4.0 banyak profesi yang mulai tergantikan dengan robot dan mesin dengan berkembangnya teknologi big data, automation, dan artificial intelligent (AI).
Dalam Kuliah umum yang dipandu oleh moderator Ardian Setio Utomo, para praktisi Komunikasi tersebut berbagi tips dengan mahasiswa yang antusias menyimak presentasinya. Jojo S. Nugroho Managing Director Imogen Public Relations membuka pembahasan dengan “Wind is the advertising, Sun is the Public Relations”.
Suatu cerita tentang seseorang yang memaksa untuk membuka jaketnya saat kondisi angin keras bertiup dan matahari perlahan muncul dengan kehangatannya. Cerita tersebut dapat dianalogikan tentang kekuatan soft selling PR (Public Relations) yang bisa mengalahkan kekuatan hard selling advertising.
Dalam sesi yang berikutnya, Founder Kayu Api Digital Reputation sekaligus GM SAC Indonesia Arya Gumilar menyampaikan paparan tentang perubahan pola konsumsi media yang menimbulkan social currency bagi generasi milenial. Hal inilah yang dapat dimanfaatkan oleh praktisi komunikasi agar kampanye komunikasi di media digital dapat berhasil. Kesamaan visi menjadi kunci bagi pengguna media digital untuk melakukan aksi mereka secara sukarela. Di akhir paparannya, Gumi, panggilan akrab Arya Gumilar mengajak mahasiswa untuk menyikapi konten di media digital secara cerdas dan kritis. (Akmal/Yola – 2019)
(sumber: MMTC)