PR Consultant – Imogen PR. Pada dasarnya teknologi diciptakan demi memudahkan hidup manusia, itulah mengapa saat ini banyak sisi kehidupan bergantung dengan keberadaan teknologi. Baik itu kehidupan sehari-hari dan pekerjaan. Malahan bisa dibilang teknologi mengambil 80 persen cangkupan pekerjaan kita sehari-hari, termasuk pekerjaan PR Consultant. Dan ini merupakan sesuatu yang positif, pekerjaan dapat dilakukan secara maksimal namun dengan waktu lebih cepat. Artificial Intelligence atau bila disingkat AI sudah jadi bagian dari PR Consultant semenjak lama, biasanya digunakan di media sosial.
Dalam ranah media sosial AI kerap digunakan sebagai alat untuk schedule post dan juga sebagai mesin pembaca data untuk mendukung pengembangan strategi PR. Tetapi kini AI sudah mulai menjalar ke sektor lainnya seperti dalam urusan tulis menulis atau content writing. Dari hari ke hari perkembangan mesin pembuatan konten berbasis AI semakin canggih, tidak hanya sebagai penyelaras struktur kalimat dan konteks tapi juga sebagai pembuat konten. Para penggunanya pun terus bertambah, dan diproyeksi akan semakin umum di tahun 2022 mendatang. Oleh karena itu PR Consultant harus mulai beradaptasi dengan keberadaan AI sebagai mesin pembuat konten.
Apakah AI Akan Mengambil Alih Peran PR Consultant di Masa Mendatang
Dengan semakin canggihnya AI dan perannya yang kian signifikan dalam membangun konten berupa tulisan mencuatkan pertanyaan yang meresahkan para copywriter dan content writer, apakah AI akan menggantikan mereka. Lalu apakah peran para copywriter dan content writer akan hilang digantikan oleh AI sehingga PR Consultant dapat menggunakannya sebagai peran utama pembuat konten? Untungnya jawabannya tidak (setidaknya dalam beberapa tahun ke depan).
Walau AI sudah hadir dengan kemampuan membuat konten yang jernih, tetapi teknologi ini masih memiliki kekurangan yaitu tidak bisa membuat konten unik yang sesuai dengan tone brand. Ini masih harus ditangani oleh manusia dengan profesionalitas dan insting terlatih dalam membuat konten. Jadi PR Consultant harus tetap memiliki seorang penulis profesional, tapi tetap harus beradaptasi dengan keberadaan AI sebagai penyelaras konten agar dapat meminimalisir kesalahan.
Meskipun AI saat ini sudah memiliki kemampuan untuk membaca kesalahan teknis tulisan seperti tata bahasa dan struktur tulisan, tapi teknologi ini tidak bisa mengembangkan konsep konten dan juga tone dalam menulis. Hal ini masih membutuhkan nilai humanisme. Meskipun begitu, keberadaan AI dapat digunakan untuk membantu beberapa hal seperti yang dijelaskan di bawah ini:
- Generate data: AI merupakan sebuah karunia bagi PR Consultant dalam membuat strategi, pasalnya AI dapat membantu mengumpulkan dan mengkurasi data untuk kemudian ditampilkan sebagai sebuah laporan utuh yang mudah dibaca dan diterapkan untuk strategi.
- Memeriksa grammar pada konten berbahasa Inggris. Dalam mengembangkan konten berupa press release, artikel, dan social media post beberapa klien mengharuskan PR Consultant menggunakan bahasa Inggris. AI merupakan alat tepat sebagai pemeriksa susunan dan grammar sebelum dikirimkan ke klien.
- Sebagai mesin kurasi konten. Dalam pembuatan konten, terkadang seorang copywriter atau content writer kesulitan untuk menghasilkan tulisan yang tajam dan tepat sasaran. Namun dikarenakan waktu yang sedikit maka mereka tak sempat mengkurasi hasil tulisan tersebut, dalam hal ini AI bisa dijadikan mesin untuk membantu mengkurasi tulisan agar sesuai dengan apa yang diinginkan.
Kesimpulan yang Dapat Ditarik
Di masa mendatang AI akan semakin umum digunakan dalam lingkungan kerja PR Consultant, terutama dalam membuat konten komunikasi. Oleh PR Consultant harus beradaptasi dengan keberadaan AI sebagai alat untuk mengkurasi konten sehingga kualitasnya dan PR Consultant dapat memenuhi ekspektasi klien.