Skip to main content

PR Agency Jakarta – Imogen PR. Menjadi sebuah Public Relations (PR) Agency itu lebih dari sekadar perkara bagaimana membuat dan menjalankan aktivitas PR sesuai dengan kampanye klien. Bukan hanya menjalankan tugas sesuai rencana, tapi lebih jauh mencegah hal-hal atau kerusakan yang tidak diinginkan terjadi. Faktanya, dalam sebuah organisasi atau perusahaan, PR merupakan garda terdepan sebagai perlindungan terhadap segala kerugian. Oleh karena itu PR Agency Jakarta harus memiliki kecakapan dan juga intuisi tajam untuk mengatasi segala masalah.

Sudah semenjak 2018 lalu terjadi banyak perubahan di industri PR, dan secara langsung mengubah praktik PR di dunia dan Indonesia. Malahan dua tahun yang lalu perubahan terjadi semakin masif, dan cepat. pandemi mengubah setiap sendi kehidupan manusia. Kini tatap muka masih jadi secondary option untuk melaksanakan aktivitas PR.

Masalah tidak memungkinkannya tatap muka hanya satu dari segelintir masalah yang muncul di tengah-tengah arus perubahan yang kencang, masih ada lebih banyak lagi masalah yang ikut di belakangnya. Masalah apa lagi yang muncul dan mengancam? Dan bagaimana cara PR Agency Jakarta mengatasinya? Imogen PR telah menyusun 4 masalah tersebut dan bagaimana cara menghadapinya. Berikut ini pembahasannya.

1. Senjakala Media Mengubah Lanskap Media di Indonesia

Managing Director Imogen PR Jojo S. Nugroho memberikan pandangannya tersendiri untuk permasalahan senjakala media yang secara langsung mengubah lanskap media nasional. Ini menciptakan sebuah masalah yang membawa dampak negatif, lantaran semakin sedikitnya media. Tantangannya, untuk mendapatkan coverage media tier satu akan menjadi makin sulit. Ini tentu dapat membawa dampak negatif bagi stakeholder.

Jojo mencatat pada tahun 2018 saja banyak grup media besar menghentikan sirkulasi cetak dan beralih ke digital misalnya Jakarta Globe, Rolling Stone, FHM, Sinar Harapan, Indonesia Finance Today, Koran Tempo Minggu. Di saat yang sama perubahan pun terjadi pada strategi pemberitaan, semakin banyak media yang mengutamakan desk lifestyle karena pemberitaan yang menyangkut lifestyle populer dan disukai oleh pembaca. Selain itu, perubahan lanskap media dibuktikan melalui penelitian Nielsen yang menyatakan bahwa sekitar 6 juta orang membaca berita melalui online media dan hanya sekitar 4,5 juta yang masih membawa berita melalui media cetak.

Sebuah PR Agency Jakarta harus tanggap menghadapi perubahan ini dan segera beradaptasi agar kedepannya hal ini tidak menjadi masalah. Alaminya media online memiliki sirkulasi yang tak terbatas dan cenderung cepat. Apalagi ditambah dengan keberadaan sosial media yang seperti bensin yang dapat membuat api pemberitaan semakin besar. Konsekuensinya bila terjadi sebuah krisis maka butuh penanganan yang ekstra dan cepat sebelum api pemberitaan membesar.

Kemudian masalah lain yang harus ditangani dengan berubahnya lanskap media nasional adalah bagaimana memastikan pesan tersampaikan dengan baik di tengah lautan ramainya berita online yang terus berganti setiap harinya. PR Agency Jakarta mau tak mau harus membangun cerita yang kuat agar dapat tampil terlihat di lautan pemberitaan.

Baca juga: Bagaimana Mencari PR Consultant Jakarta Terbaik Yang Mampu Pastikan Kesuksesan Kampanye PR Di 2021

2. Merebut Hati Publik Kini Jadi Masalah Pelik

Dengan semakin ramainya para selebriti, influencer, dan juga penggiat sosial media yang membanjiri hampir seluruh lini digital maka permasalahan tentang merebut hati publik tidak bukan lagi jadi perkara mudah. Malahan menjadi masalah yang cukup pelik. Bayangkan bahwa sebuah PR Agency Jakarta harus merebut hati orang-orang yang kini tak lagi berada di satu koridor yang sama. Mereka memiliki ruangnya sendiri dan memiliki ‘wakil’-nya tersendiri, belum lagi saat ini lini digital menjadi lautan opini. Mulai dari skala besar sampai skala kecil, bagaimana seorang praktisi PR dapat merebut hati publik yang kini sudah tidak lagi memiliki satu suara?

Ini tantangan berat dan nyata yang harus dihadapi oleh PR Agency Jakarta. Ibaratnya kini PR Agency Jakarta memiliki peran seperti seorang politisi yang harus mampu merebut hati rakyat dari Sabang sampai Merauke yang berbeda-beda. Bagaimana caranya? Inilah yang harus dijawab oleh para praktisi PR.

3. Jangan Sampai Kesandung Lidah Agar Tak Celaka

Jangan samakan jaman sekarang dengan satu dekade lalu dimana setiap orang masih bisa membagikan pemikirannya secara bebas. Sama halnya dengan brand yang masih bisa membangun pesan secara bebas dan diterima-terima saja oleh publik. Alasan utamanya adalah publik jaman sekarang berbeda dengan satu dekade yang lalu, sekarang publik yang sering disebut dengan netizen atau social justice warrior memantau setiap kanal media dan siap menyerang apapun yang salah di mata mereka. Tidak peduli itu perseorangan ataupun brand.

Ingat kasus outdoor brand yang akhirnya harus berhadapan dengan netizen lantaran brand itu tidak suka dengan review yang diberikan salah seorang penggiat sosial media? Masalah ini sempat jadi polemik dan banyak orang mengambil bagian untuk mengkritik dan mencaci sang brand. Pada akhirnya sang brand pun kalah dan meminta maaf atas kelakukan salah seorang stafnya. Ini merupakan bukti nyata bahwa sekarang kita tidak lagi bisa berbicara dengan bebas tanpa memperhitungkan apa akibatnya kelak. Maka dari itu PR Agency Jakarta harus pandai mengolah lidah sehingga tidak jadi masalah.

Namun semua ini bukan berarti komunikasi menjadi sebuah hal tak bisa dilakukan, hanya saja harus dilakukan secara hati-hati dan juga penuh perhitungan agar kedepannya tidak menjadi boomerang.

Close Menu

Imogen Public Relations

About Imogen PR

www.imogenpr.com

E: hello@imogenpr.co
hello@imgnpr.id

//
Head Imogen PR akan menjawab pertanyaanmu.
👋 Hi, Apa yang bisa kami bantu?