PR Agency – Imogen PR. Banyak dari perusahaan saat ini mengambil sikap pasif dalam urusan PR, nanti bila dibutuhkan baru mereka memutuskan untuk menggunakan jasa praktisi dari PR Agency untuk menaikan branding atau menanggulangi krisis. Padahal ini merupakan langkah salah sebab nasi sudah menjadi bubur, akan sulit bagi seorang praktisi PR untuk memadamkan api yang sudah terlanjur berkobar. Maka dari itu harus diambil langkah preventif yaitu dengan cara menjaga reputasi klien sehingga ketika api berkobar tidak akan meluluhlantakkan pondasi yang kuat.
Tapi bagaimana cara menjaga reputasi klien di publik? Jangan takut, untuk hal ini ada taktiknya. Untuk sebagai bahan pembelajaran untuk kita semua, Imogen PR mencoba untuk mengurutkan 4 taktik langkah untuk menjaga reputasi klien di mata publik. Trik ini tidak hanya berlaku pada kubu PR Agency tetapi juga pada tubuh klien itu sendiri. Menyimak secara seksama sampai akhir dianjurkan untuk pemahaman lebih dalam. Berikut ini 4 taktik untuk menjaga reputasi klien di mata publik.
1. PR Agency Harus Membuat Program PR Untuk Internal Klien
Menjaga reputasi perusahaan agar bisa tahan dari terpaan krisis di luar sana tidak dapat dilakukan sendiri oleh PR Agency, meskipun dibayar untuk itu tapi bantuan dari tubuh perusahaan dibutuhkan. Maka dari itu ada baiknya untuk membentuk program pelatihan atau workshop PR untuk karyawan internal. Tujuannya agar mereka tahu apa-apa saja yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan dan harus dijauhkan. Sebab di era informasi digital seperti ini drama sekecil apapun dapat menjadi potensi krisis.
Ingat kasus lowongan intern yang hanya digaji dengan bermain dengan hewan? Ini merupakan salah satu contoh kasus pentingnya pengetahuan dasar PR untuk karyawan internal agar tidak menciptakan polemik di sosial media. Ujung-ujungnya perusahaan akan jadi sorotan, dan seperti yang kita tahu bahwa jejak digital tidak mudah dihapus.
2. Inisiasi Kegiatan CSR
Meskipun sudah banyak perusahaan yang memiliki program CSR yang berkelanjutan, namun tidak ada salahnya PR Agency tetap menginisiasi ide untuk program tersebut supaya tepat sasaran dengan pemberitaan yang diinginkan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang perhatian dengan sekitarnya dan memberikan kontribusinya. Ini penting untuk menjaga reputasi, oleh karena itu PR Agency harus memastikan klien mereka memiliki program CSR secara berkala dengan target dan tujuan yang tepat.
3. Melatih Spokesperson Agar Media Darling
Media darling merupakan sebuah sebutan dari PR Agency untuk spokesperson yang terbiasa tampil di media sehingga gesture dan tutur katanya dapat mewakili perusahaan. Ini merupakan ujung pena bagi sebuah perusahaan, maka dari itu untuk membangun reputasi yang bagus. PR Agency harus memberikan pelatihan terhadap spokesperson yang nantinya akan berhadapan dengan media demi meminimalisir kesalahan. Banyak petinggi perusahaan yang datang dari latar belakang berbeda, jadi perlu untuk dilakukan pelatihan untuk mereka.
Tapi bukannya briefing terhadap spokesperson sudah cukup? Tentu saja tidak, untuk spokesperson di level petinggi tetap harus dilakukan pelatihan tidak hanya briefing sebab sedikit saja salah gesture atau perkataan maka reputasi perusahaan jadi taruhannya.
4. Crisis Plan Sebagai Pedoman Kedua Belah Pihak
Saat terjadi krisis, baik PR Agency dan klien membutuhkan pedoman atau rencana yang sudah tersusun rapi. Ibaratnya sedia payung sebelum hujan, jadi menyediakan rencana jadi untuk setiap kemungkinan krisis tentu penting untuk dibuat. Dalam membuat rencana ini tentu dibutuhkan analisa dan pembedahan secara dalam tentang business model perusahaan dan juga market forecast. Maka dari itu PR Agency harus bekerjasama dengan klien dalam masa penyusunan rencana ini.
Komunikasi terstruktur merupakan senjata yang tepat untuk melawan kemungkinan terburuk yang dapat saja timbul sepanjang tahun. Ibaratnya menyimpan APAR sewaktu-waktu terjadi potensi api. Jadi sebelum api menyebar kemana-mana maka kita dapat padamkan api dengan cara cepat dan efektif.