Siaran Pers
Perusahaan Perlu Optimalkan Komunikasi Internal, Agar Sukses Lalui Pandemi
Untuk diberitakan segera
Jakarta, 1 Oktober 2021 – Perusahaan perlu mengoptimalkan kekuatan komunikasi internal untuk bisa bertahan melalui pandemi Covid-19. Pandemi membuat organisasi berada dalam situasi yang tidak menentu. Perusahaan kadang terpaksa mengeluarkan kebijakan yang tidak populer, atau bahkan harus mengubah bisnis model. Dalam upaya beradaptasi menghadapi kondisi sulit tersebut, Niken Rachmad praktisi senior kehumasan, menyoroti pentingnya komunikasi internal yang sering terlupakan.
Menurutnya, komunikasi internal yang efektif sangat strategis dalam menjaga moral dan produktivitas karyawan, serta mempertahankan kepercayaan terhadap organisasi. Niken menekankan bahwa resiliensi dapat terbentuk melalui komunikasi internal. “Komunikasi internal diperlukan untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi sehingga bisa menetralisir kekhawatiran karyawan, dan mereka pun dapat mengantisipasi berbagai dampak yang berpotensi menimpa organisasi”, terang Niken.
Hal ini dibahas dalam acara diskusi daring APPRI Connect yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) hari ini dengan tema “Komunikasi Internal, Hadapi Pandemi Tetap Kebal” yang dipandu oleh Nanang Siswanto, Co-Founder dan CEO Purupiru. Hadir sebagai pembicara lainnya yakni Santi Djiwandono, Internal Communication Specialist PT Alaksir Cipta Aksara Jakarta, dan Desiree Muntu, konsultan bisnis dan Managing Partner PT Prajnawisesa Konsultan Malang.
Desiree menjelaskan bahwa segera setelah pandemi merebak, perusahaan perlu meredefinisikan target dan tujuannya. Desiree menguraikan, “Di masa krisis ini, semuanya mendadak menjadi prioritas, sehingga perusahaan perlu bersikap fleksibel. Perusahaan dituntut bisa membuat keputusan dan melakukan manuver secara lebih cepat, serta berani mengubah budaya kerja agar bisa sukses melalui pandemi. Komunikasi internal yang baik kepada seluruh karyawan, bisa ‘mengawal’ dinamika yang harus dialami perusahaan ini secara efektif.”
Mengingat krusialnya komunikasi internal perusahaan dalam menghadapi pandemi, maka yang juga perlu diperhatikan adalah komunikator internal itu sendiri. Peran komunikator internal sangat vital karena menjadi jembatan antara pimpinan perusahaan dengan karyawan. Santi Djiwandono mengatakan bahwa seorang komunikator internal harus akuntabel karena dituntut mampu menjelaskan kepada pimpinan bahwa komunikasi internal yang dibangun dan target yang ingin dicapai, relevan dengan keadaan. Ia juga harus mampu mengukur keberhasilan kegiatan komunikasi internal secara konkret.
Santi juga mengingatkan perlunya listening skill untuk dimiliki oleh seorang komunikator internal. “Komunikator internal dengan keterampilan mendengar yang baik, dapat melebur bersama berbagai segmen karyawan dengan rendah hati, sehingga dapat mengungkap keadaan sebenarnya di lapangan, dan meminimalisir ketidakpercayaan karyawan terhadap organisasi”, jelas Santi.
Wakil Ketua Umum APPRI, Sari Soegondo, berharap APPRI Connect kali ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya komunikasi internal dan sekaligus mengeksplorasi berbagai potensi, peluang, teknik, dan inovasi komunikasi internal yang dapat dilakukan untuk membantu perusahaan/organisasi dan anggota-anggotanya melewati krisis pandemi.
Tentang APPRI Connect
APPRI Connect adalah sebuah kegiatan rutin yang diprakarsai dan dikelola oleh Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI). Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wadah bagi para praktisi, konsultan dan pelajar di bidang komunikasi dan kehumasan untuk belajar, berbagi khazanah, sekaligus berjejaring dengan sesama – tidak sebatas di antara perusahaan anggota APPRI.
APPRI Connect terbuka bagi berbagai kalangan untuk berkolaborasi dalam membangun diskursus bersama. Topik bahasan yang diangkat pada setiap sesi bervariasi mengikuti perkembangan situasi aktual, menarik dan relevan bagi kepentingan para peserta sekaligus para narasumber.
###
Narahubung:
Chikita Rosemarie
Humas APPRI
No. HP: 08161947837