Konsultan Komunikasi – Imogen PR. Selamat! Kini Indonesia telah memasuki era digital dan semakin dekat ke arah industri 4.0 dimana seluruh basis operasional dan komunikasi akan dijalankan dengan bantuan kecerdasan buatan. Termasuk ke dalam pengambilan keputusan dan juga komunikasi. Dengan kemajuan yang serba digital seperti saat ini lalu bagaimana peran Konsultan Komunikasi untuk mengkolaborasikan dan menciptakan komunikasi antara brand dan publik agar lebih erat.
Perubahan peran komunikasi di era digital ini sesungguhnya memiliki efek dejavu seperti komunikasi di jaman penyiaran dimana televisi dan radio menjadi sumber kredibel bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan pesan mereka kepada audience. Komunikasi yang dilakukan harus terarah dan secara kontinyu agar publik dapat menyerap pesan yang disampaikan, hanya saja pada era digital seperti saat ini komunikasi harus lebih intens dan dua arah. Seakan-akan brand harus menjadi netizen yang baik di ranah digital.
Tugas ini tidak mudah, dan tidak ada unit lain dalam perusahaan yang dapat melaksanakan tugas ini dengan baik selain public relations. Oleh karena itu fungsi public relations kian relevan di era yang serba digital seperti saat ini, bahkan public relations berubah menjadi lebih besar, lebih penting, dan lebih strategis.
Untuk menyongsong era digital ini, berikut ini 4 peran utama PR yang harus dipahami oleh Konsultan Komunikasi.
1. Konsultan Komunikasi Pembuka Kanal Komunikasi Baru
Seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa peran PR di era digital seperti sekarang memiliki kesamaan dengan ketika masa penyiaran, segala komunikasi harus dilakukan secara terarah dan juga berkesinambungan. Namun lebih intens, dan kini televisi dan radio bukan lagi gatekeeper lantaran sudah muncul media-media lain yang juga memiliki audiens besar sehingga bisa disesuaikan dengan niche masing-masing brand.
Dengan media yang semakin banyak dan tajam, Konsultan Komunikasi memiliki peran untuk menganalisa dan menghubungkan masa media yang sesuai dengan pesan dan juga target audience yang diinginkan. Tiap media memiliki jangkauan tersendiri, dan ini memudahkan brand dalam menyebarkan pesan langsung ke audience. Tetapi sebagai catatan, strategi komunikasi semakin krusial fungsinya. Dengan banyaknya kanal komunikasi yang dibuka oleh PR, itu juga membawa tantangan untuk monitor sampai tujuan tercapai. Ini hanya bisa dilakukan oleh Konsultan Komunikasi.
2. Pembangun Karakter Brand di Era Digital
Untuk menciptakan sebuah komunikasi yang tepat, brand harus memiliki karakter mereka terlebih dahulu dalam belantara era digital. Karakter ini harus dibangun secara perlahan dan juga matang oleh Konsultan Komunikasi. Ambil contoh salah satu streaming besar yang beberapa tahun lalu resmi masuk Indonesia yaitu Netflix. Sebagai sebuah brand streaming film dengan pasar didominasi millennial dan gen X maka karakter brand yang dibangun sesuai dengan anak muda dalam dunia maya.
Komunikasi dan pesan dibuat singkat, santai, namun informatif bagi pasar mereka. Oleh karena itu di antara kompetitornya, Netflix dikenal sebagai streaming provider paling dekat dengan pasar muda. Karakter ini tentu tidak dibentuk dalam semalam, ada banyak pertimbangan dan strategi dibaliknya. Untuk ini brand memerlukan Konsultan Komunikasi untuk membangun karakter kuat dalam arus komunikasi di era digital.
3. A Content Maker!
Bila sebelum era digital, media rilis merupakan satu-satunya bentuk komunikasi yang dibuat oleh Konsultan Komunikasi kini peran ini berkembang menjadi seorang content maker. Media sosial merupakan kanal tepat untuk menggaungkan pesan yang dikomunikasikan brand melalui media konvensional agar dapat sampai ke seluruh kalangan. Di sinilah konten memegang peranan penting sebagai salah satu manifestasi pesan yang ingin disampaikan, melalui konten media sosial maka peran dapat disampaikan tidak hanya secara luas namun lebih menarik dan mudah dicerna. Audiens pun akan semakin cepat menerima dan menanamkan dalam kehidupan mereka.
Pola komunikasi yang dilakukan dalam format konten media sosial pun dapat mengundang respon terhadap brand dan pada akhirnya akan membuat perbincangan yang bersifat seperti bola salju; semakin lama membesar dan meluas. Ini tentu membawa keuntungan yang lebih untuk brand baik dalam jangka waktu pendek atau panjang.
4. Pencerita Ulung Dalam Jagat Digital
Di era digital, Konsultan Komunikasi harus bisa berperan sebagai pencerita ulung yang mampu menarik perhatian audience melalui cerita yang dibangun dari pesan brand yang ingin disampaikan. Meski terlihat sederhana, namun menjadi pencerita ulung perlu strategi dan kemampuan public relations yang tinggi. Terutama di era digital ini publik lebih menyukai pesan yang bercerita bukan yang mendikte. Maka dari itu gaya story telling merupakan kunci sukses bagi brand untuk dapat diterima baik oleh publik.
Dengan bercerita brand tidak hanya bisa menyampaikan pesan namun menggiring persepsi publik akan sebuah brand sehingga memiliki relasi dengan prinsip dan gaya hidup mereka, bila brand sudah menyatu dengan prinsip dan gaya hidup publik yang dituju maka kesuksesan sudah ada di tangan.