Skip to main content

Komunikasi Persuasif – Imogen PR. “Communication influences the decision,” kira-kira kalimat itu paling tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya komunikasi persuasif dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu para praktisi public relations mestinya paham betul seluk beluk dan teknik dari komunikasi persuasif yang kemudian diaplikasikan ke dalam tugasnya sehari-hari. Terutama ketika dalam kondisi krisis yang mana setiap langkah merupakan penentu antara hidup dan mati.

Sebelumnya, mari kita satukan pemahaman tentang apa itu komunikasi persuasif dan bagaimana pengaplikasiannya di dalam dunia public relations. Menurut laman Wikipedia sendiri, komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi yang memiliki tujuan untuk mengubah ataupun mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan juga perilaku seseorang atau publik agar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sang komunikator.

Komunikasi Persuasif Tenarkan Bacon

Salah satu study case tentang keberhasilan komunikasi persuasif di dunia adalah dari father of public relations Edward L. Bernays yang berhasil membuat bacon menjadi menu sarapan penduduk Amerika Serikat. Padahal sebelum 1920 menu sarapan standar orang Amerika adalah orange juice atau secangkir kopi. Bagaimana Edward L. Bernays membuat bacon menjadi tidak hanya standar menu sarapan tetapi juga menjadi favorit hampir seluruh orang Amerika sampai saat ini.

Bahkan bacon kini menjadi lebih dari sekadar makanan tetapi juga bagian dari pop culture. Bagaimana cara Edward L. Bernays membuat bacon menjadi sebesar itu? Caranya tentu dengan komunikasi persuasif secara besar-besaran dengan menggandeng banyak expert dalam bidang nutrisi dan juga dokter untuk mengajak orang-orang mengkonsumsi daging untuk makan pertama mereka. Daging dianggap menjadi sumber protein, lemak, dan iron yang tepat untuk tubuh. Belum lagi ditambah dengan rasanya yang lezat.

Dan jangan lupa juga komunikasi persuasif juga digunakan untuk mentenarkan sarapan dengan jargon sarapan merupakan makan paling penting yang juga semakin mentenarkan sarapan dan juga bacon sebagai menu sarapan paling baik.

Mengingat sangat pentingnya teknik komunikasi persuasif hingga saat ini, para ahli dalam public relations membeberkan 4 komponen yang penting dalam menerapkan teknik ini dalam melaksanakan kampanye. Apapun produk atau service-nya maka 4 komponen ini selalu menjadi kunci atas keberhasilan dari teknik ini.

1. The Source

Source yang dimaksud di sini merupakan si pemilik pesan, ini merupakan komponen paling utama dan terpenting. Seorang praktisi public relations harus memahami betul seperti apa si pemilik pesan dan apa nilai yang dapat membuat publik menoleh dan mengikuti. Dari sini seorang praktisi public relations dapat membentuk strategi atau jalur mana yang harus ditempuh untuk melaksanakan komunikasi persuasif yang efektif.

Ambil contoh kasus bacon di atas, lantaran si pemilik pesan merupakan industri pangan maka jalur yang kemudian diambil adalah melalui para ahli kesehatan seperti dokter, nutrisionis, dan juga para stakeholder dalam pemerintahan untuk mengubah pedoman makanan sehat. Jadi komunikasi yang dilakukan pun terstruktur. Dokter menyarankan bahwa sarapan adalah hal yang penting, kemudian nutrisionis memberikan opini bahwa daging adalah sumber protein dan lemak terbaik, lalu para stakeholders di pemerintahan mengubah pedoman makanan sehat dan menambahkan bacon ke dalamnya. Publik pun dengan mudah mengikuti.

2. The Message

Komponen lain adalah pesan itu sendiri. Dalam melakukan komunikasi persuasif pesan yang disampaikan harus sederhana dan mudah diikuti oleh masyarakat luas sampai ke lapisan terbawah. Lupakan pesan yang rumit dan terlihat keren karena semua itu pada akhir tidak akan berguna karena hanya sampai pada lapisan masyarakat tertentu. Buatlah pesan yang jelas, misalnya bacon merupakan makanan sarapan yang enak, sehat, dan keren.

Semakin sederhana dan mengena pesan yang disampaikan maka publik akan menangkapnya dengan mudah dan mengikutinya. Contoh lainnya adalah sepatu Yeezy, pesannya amat sederhana bahwa Yeezy is a must for hypebeast. Dengan sangat mudah orang-orang pun menerima dan mengikutinya.

3. The Channel

Komponen komunikasi persuasif lainnya adalah channel atau kanal, ini bersangkutan dengan kemana pesan tersebut disampaikan. Apakah melalui radio, televisi, media cetak, atau media digital. Ingat, tidak ada orang yang bilang bahwa kampanye yang baik menggunakan semua kanal yang tersedia. Jadi bisa saja sebuah kampanye dapat berhasil hanya dengan menggunakan beberapa kanal. Jika si pemilik pesan merupakan produk outfit dan penerimanya adalah anak muda maka jangan ragu untuk total menggunakan media digital lantaran di sanalah anak-anak muda berada.

Lagipula saat ini kerap kali sesuatu yang viral di dunia digital kemudian diangkat pula oleh media-media lain seperti radio, televisi, dan media cetak. Jadi selalu berpikir praktis dan efektif.

4. The Destination

Untuk dapat dikatakan berhasil, sebuah kampanye harus memiliki tujuan yang jelas, terukur, dan juga pasti. Maka dari itu praktisi public relations harus satu pikiran dengan klien untuk membangun destinasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Sama halnya seperti pesan, destinasi yang ingin dituju tidak perlu kompleks namun powerful dan membawa dampak positif terhadap penjualan dan branding si klien. Ingat bahwa destinasi dari kampanye becon tadi hanya membuat bacon menjadi sarapan dasar penduduk Amerika Serikat. Sisanya biarkan semesta yang bicara.

Sebuah destinasi yang sederhana tentu saja tidak berarti mudah sehingga dalam melaksanakan komunikasi persuasif para praktisi public relations harus tetap semaksimal mungkin melaksanakan fungsinya.

Close Menu

Imogen Public Relations

About Imogen PR

www.imogenpr.com

E: hello@imogenpr.co
hello@imgnpr.id

//
Head Imogen PR akan menjawab pertanyaanmu.
👋 Hi, Apa yang bisa kami bantu?