Oleh: Tasya Indah Firdausi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
Dampak dari Pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung sudah dirasakan masyarakat di Indonesia sejak awal tahun 2020. Hampir semua segi kehidupan terdampak dan menyebabkan berbagai perubahan-perubahan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Aturan pembatasan sosial atau jaga jarak fisik yang diterapkan guna mengurangi penyebaran Virus Covid-19, merupakan salah satu aturan yang menjadi alasan utama adanya perubahan-perubahan ini.
Kegiatan luring menjadi daring dan berbagai kegiatan dilakukan dari rumah saja, merupakan bentuk dari perubahan yang terjadi karena adanya aturan pembatasan sosial atau jaga jarak fisik selama Pandemi Covid-19. Dan perubahan-perubahan yang disebabkan adanya Pandemi Covid 19 ini memaksa seluruh elemen masyarakat yang terdampak harus dapat beradaptasi. Tak terkecuali para praktisi Public Relations.
Fungsi dari seorang praktisi Public Relations yang menjadi garda terdepan saat ada krisis di dalam perusahaan/instansi mereka, menjadi sangat vital di masa “krisis”’ Pandemi Covid-19. Krisis yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada program/kegiatan yang dijalankan perusahaan, khususnya pada program/kegiatan Public Relations. Praktisi Public Relations harus dapat berinovasi untuk menangani berbagai perubahan dalam program atau kegiatan Public Relations yang terjadi akibat Pandemi Covid-19 ini.
Untuk mempertahankan eksistensi dan kegiatan perusahaan tetap bertahan di masa Covid-19, dibutuhkan kemampuan berinovasi dari praktisi Public Relations. Bagaimanapun kita harus dapat mencari cara untuk bisa menggantikan kegiatan yang terdampak akibat adanya perubahan perubahan semasa pandemi Covid-19. Seperti misalnya sebelum pandemi Covid-19, kegiatan dilakukan secara langsung, tatap muka dengan dihadiri oleh orang banyak, maka ini tugas praktisi Public Relations untuk mencari cara penggantinya dan gimana caranya di masa pandemi Covid 19 ini kegiatan tersebut tetap berjalan.
Apalagi jika perusahaan atau bisnis yang hampir semua kegiatannya dilakukan secara tatap muka langsung, misalnya bisnis tempat makan, mall, tempat wisata, hotel, dan lain sebagainya, maka memerlukan inovasi yang besar dan berbeda untuk dapat mempertahankan bisnisnya tersebut. Bagaimana praktisi Public Relations membuat strategi agar para pelanggan atau masyarakat merasa aman berkunjung ke tempat-tempat tersebut di tengah pandemi Covid-19. Strategi seperti mengambil perhatian masyarakat dengan pendekatan soft selling dan menyoroti destinasi yang populer atau unggulan. Lalu dengan media publikasi difokuskan mengenai penerapan protokol kesehatan sehingga dapat membangun kepercayaan dan rasa aman para pengunjung untuk datang ke tempat tersebut.
Kegiatan daring menjadi pilihan terbaik untuk inovasi kegiatan yang dapat dilakukan oleh para praktisi Public Relations. Memanfaatkan media, khususnya media sosial menjadi sangat diperlukan untuk kebutuhan kegiatan Public Relations di masa pandemi Covid-19. Bahkan banyak perusahaan/instansi yang sebelumnya tidak menggunakan media sosial sebagai media untuk kegiatan mereka, namun dengan adanya pandemi Covid-19 ini mereka menjadi memaksimalkan penggunaan media sosial untuk interaksi dengan para pelanggan mereka ataupun masyarakat. Tidak hanya itu, dengan penggunaan media sosial para praktisi Public Relations dapat mengetahui trend apa yang sedang ada di masyarakat sehingga dapat membuat suatu program/kegiatan yang cocok diterapkan pada saat itu.
Adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan event-event atau kegiatan offline yang dibuat oleh public relations dengan dihadiri oleh orang banyak juga harus ditiadakan, sehingga para praktisi Public Relations melakukan inovasi dengan berbasis daring/online seperti webinar. Namun tak dapat dipungkiri kegiatan-kegiatan online yang berbasis jaringan internet ini cukup banyak kendala-kendala yang terjadi, seperti jaringan internet yang tidak stabil dan pasifnya para audience webinar. Maka disini peran praktisi Public Relations untuk berinovasi bagaimana program/kegiatan online yang telah disusun sampai dan sesuai dengan tujuan dari program/kegiatan tersebut.
Kendala-kendala yang dihadapi selama pandemi Covid-19 merupakan hal yang sangat wajar terjadi, ini dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi memengaruhi hampir semua kegiatan kita sehari-hari, perlu penyesuaian dan inovasi untuk dapat bertahan selama pandemi Covid-19 berlangsung. Seorang praktisi Public Relations harus dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada dengan melakukan inovasi untuk perusahaan/instansi mereka. Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh para praktisi Public Relations tidaklah sembarangan, pasti melalui berbagai pertimbangan yang ada. Walaupun inovasi yang dapat dilakukan terbatas hanya di ruang digital, tetapi jika pelaksanaanya tepat maka program/kegiatan Public Relations yang dijalankan akan mencapai tujuan yang diharapkan.
REFERENSI
- Hasil wawancara dengan Fani Khairunnisa, staff Public Relations Lock&Lock Indonesia 2. Hasil wawancara dengan Gabriela Mariska, Public Relations and Luxury Branding Curators Hotel Alia Bali.