Siaran Pers
Edukasi Berperan dalam Memaksimalkan Potensi Aset Kripto di Indonesia
Untuk Diberitakan Segera
JAKARTA, 30 Juli 2021 – Kendati memiliki faktor risiko harga transaksi yang sangat fluktuatif, kegiatan usaha perdagangan aset kripto di Indonesia mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 2021 saja, menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), transaksi aset kripto di Tanah Air dari Januari hingga Juni telah mencapai Rp 429 triliun dengan jumlah pelanggan 6.8 juta orang.
Dalam acara diskusi daring APPRI Connect bertajuk “PR di Tengah Kehebohan Blockchain dan Crypto Itu…” yang diadakan oleh Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) hari ini, Plt. Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Sahudi menegaskan bahwa dengan adanya faktor risiko tersebut pemerintah mengeluarkan sejumlah aturan hukum untuk melindungi masyarakat di dalam penyelenggaraan perdagangan aset kripto, termasuk mencegah penyalahgunaan transaksi dari tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme.
“Pemerintah mengatur [perdagangan aset kripto] agar masyarakat bisa terlindungi, rambu-rambu yang ada bisa mengurangi risiko-risiko yang akan timbul, dan diharapkan perdagangan aset kripto ini tumbuh serta berkembang sehingga bisa memberikan alternatif investasi yang menguntungkan bagi masyarakat,” kata Sahudi.
Sahudi menambahkan aset kripto merupakan salah satu portofolio yang sangat baru di Indonesia sehingga banyak masyarakat belum paham terkait aset kripto yang menggunakan teknologi blockchain. Untuk itu, pemerintah dan stakeholder terkait terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar memahami aset kripto lebih baik dan tidak lekas percaya kepada tawaran-tawaran yang bisa merugikan.
Senada dengan Sahudi, Bhayu Sugarda, Head of Business Growth dari agensi public relations Fortuna juga mengatakan pentingnya edukasi bagi publik terkait portofolio aset baru ini. Sebab aset kripto yang merupakan komoditas perdagangan akan rentan mengalami krisis bila tidak dibarengi dengan literasi oleh para penggunanya.
Menurut pengamatan Bhayu, selama ini komunikasi yang terjalin di Indonesia mengenai perkembangan teknologi baru masih kurang baik sehingga seringkali diikuti krisis terlebih dahulu. Maka menurutnya dalam menyikapi kehadiran aset kripto yang terbilang baru ini perlu adanya interaksi, kolaborasi, edukasi, dan amplifikasi.
“Tidak ada kata terlambat untuk bangun narasi”, tegas Bhayu dalam menyorot pentingnya kolaborasi antar stakeholder terkait dalam rangka menjalin komunikasi sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga tebangun kepercayaan publik.
Sementara itu, Chief Marketing Officer Tokocrypto yakni Nanda Ivens mengatakan perlu adanya sinergi dan kolaborasi antara pemerintahan, NGO, dan sektor lainnya untuk dapat mengenali dan menggali potensi kripto.
“Perlu adanya sinergi antar sektor untuk dapat meningkatkan kepercayaan, transparansi, efisiensi serta legitimasi. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan edukasi kepada publik,” jelas Nanda.
Menyadari pentingnya edukasi, Nanda bersama dengan timnya mengembangkan berbagai platform seperti Education Hub Tokonews, Kriptoversity, Education Hub, dan Education Series. Berbagai platform tersebut digunakan untuk memberikan edukasi bagi publik yang ingin mempelajari mengenai blockchain. Pembahasan yang rumit ini juga dibungkus dengan penyampaian yang menyenangkan seperti kuis dan pemilihan bahasa yang mudah dipahami.
Di samping itu, Nanda juga melakukan pendekatan kepada masyarakat, seperti mahasiswa di berbagai kampus setiap minggu. Hal itu bertujuan untuk membangun kedekatan personal agar sosialisasi ataupun edukasi mudah ditangkap yang berimplikasi pada timbulnya kepercayaan publik.
Lebih lanjut, Ketua Umum APPRI, Jojo S Nugroho berharap APPRI Connect kali ini dapat menjadi ruang untuk dapat mendorong kolaborasi akan pemberian edukasi, membangun persepsi publik, menjaga kepercayaan publik, juga regulasi yang adaptif.
Tentang APPRI Connect
APPRI Connect adalah sebuah kegiatan rutin yang diprakarsai dan dikelola oleh Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI). Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wadah bagi para praktisi, konsultan dan pelajar di bidang komunikasi dan kehumasan untuk belajar, berbagi khazanah, sekaligus berjejaring dengan sesama – tidak sebatas di antara perusahaan anggota APPRI.
APPRI Connect terbuka bagi berbagai kalangan untuk berkolaborasi dalam membangun diskursus bersama. Topik bahasan yang diangkat pada setiap sesi bervariasi mengikuti perkembangan situasi aktual, menarik dan relevan bagi kepentingan para peserta sekaligus para narasumber.
###
Narahubung:
Chikita Rosemary
Humas APPRI
No. HP: 08161947837