Agency Public Relations – Imogen PR. Setelah menempuh pendidikan kurang lebih 4 tahun di bangku kuliah jurusan komunikasi, kini saatnya para fresh grads untuk menaklukan dunia profesi PR baik itu melalui perusahaan atau pun menjadi bagian dari agency troops. Apapun pilihannya, seorang profesional dalam dunia PR harus mengetahui benar seluk beluk tentang cangkupan kerja dari PR. Berbeda dengan profesi lainnya, tidak ada yang benar-benar menjelaskan apa yang dilakukan seorang profesional PR.
Berbeda dengan profesi lain, misalnya polisi yang tugasnya jelas-jelas menjaga keamanan. Ataupun seorang karyawan konstruksi yang jelas-jelas pekerjaannya adalah membangun atau meremajakan konstruksi bangunan. Namun bagaimana dengan PR, apa saja yang dilakukan PR dan apakah itu termasuk ke dalam memasang iklan?
Peran PR Sesungguhnya dan Sepak Terjang Agency Public Relations
Pertama-tama, tugas seorang PR di Agency Public Relations bukanlah untuk mempromosikan brand dalam bentuk iklan baik itu cetak ataupun online. Seorang PR juga bukanlah seseorang yang memproduksi jingle untuk radio, dan juga mendistribusikan contoh produk secara gratis di mal. Meskipun memiliki tujuan yang sama, yaitu mempromosikan brand, namun cara kerja Agency Public Relations adalah membangun sebuah strategi untuk menciptakan sebuah cerita yang mengandung pesan si brand.
Pesan ini nantinya akan disebarkan ke publik melalui beragam kanal seperti media cetak, media online, influencer, dan juga stakeholders lain yang relevan dengan si brand tersebut. Dengan begitu maka kredibilitas dan kepercayaan dari konsumen terhadap brand meningkat dan akan berimbas pada keseluruhan penjualan.
Singkatnya itulah tugas utama seorang PR dalam Agency Public Relations. Untuk dapat menuntaskan tugas tersebut, seorang profesional PR harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan praktik PR, terutama bagi para fresh grads yang akan menjadi bagian dari profesi ini. Untuk itu Imogen PR akan membagikan 5 rahasia PR yang patut diketahui oleh para fresh grads seperti berikut ini.
1. Apa itu PR?
Pertanyaan dasar itu kadang masih menjadi pertanyaan yang tak terjawab di dalam benak fresh grads yang akan bergabung menjadi bagian dari Agency Public Relations. Menurut Public Relations Society of America, PR adalah:
“Public relations is a strategic communication process that builds mutually beneficial relationships between organizations and their publics.”
Jadi bayangkan bila kamu ingin menyakinkan orang satu kota untuk membeli atau menggunakan jasa tertentu, maka yang akan kamu lakukan adalah membuat sebuah tahapan strategi komunikasi untuk membuat orang-orang di kota menaruh kepercayaan terhadap produk dan jasa tersebut dan menerimanya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Langkah pertama yang biasanya diambil adalah membuat pesan dan merangkainya menjadi cerita yang dalam menarik hati orang-orang.
Pesan ini biasanya berasal dari sebuah analisa mendalam terhadap brand untuk menemukan hal positif yang dapat diangkat, dan menemukan hal negatif untuk dijadikan strategi berjaga-jaga untuk potensi krisis. Maka dari itu perlu dipahami kalau seorang PR di dalam Agency Public Relations merupakan seorang pencerita ulung, dan seorang pencerita ulung tahu benar bagaimana membangun cerita yang menyakinkan kemudian menentukan kepada siapa ia akan menceritakannya.
Dalam menyampaikan sebuah pesan, seorang PR dari Agency Public Relations baik itu senior ataupun fresh grads dapat menggunakan beberapa alat. Seperti:
Press release
Naskah pidato
Narasi media sosial
Dengan begitu cerita yang disampaikan dapat bergaung di publik dan menciptakan sebuah gelombang publikasi positif untuk brand.
2. Catatan Untuk Fresh Grads; PR Berbeda Dengan Komersial
Meskipun perbedaannya cukup jelas, namun masih banyak fresh grads yang tidak bisa membedakan mana PR dan mana iklan komersial. Seorang PR tidak menjual iklan berbayar, yang mereka jual adalah cerita dan relasi terhadap stakeholders yang dapat membantu membangun kredibilitas brand.
Untuk memperjelas, ada sebuah ujaran lama yang sesuai dengan topik ini yaitu “Advertising is what you pay for, publicity is what you pray for.” jadi jelas bahwa iklan adalah media berbayar sedangkan publikasi merupakan media yang dimenangkan melalui relasi yang kuat artinya pemberitaan positif tentang brand muncul di halaman utama atau di halaman berita, sedangkan berbayar muncul di halaman iklan. Kredibilitas hanya dapat dibangun melalui kepercayaan, bila media percaya untuk mengangkat cerita tanpa ada embel-embel iklan.
3. Apa Itu Berita?
Sebelum terjun langsung ke Agency Public Relations seorang fresh grads harus memahami betul sifat dari sebuah berita. Pada dasarnya ada dua cara untuk membuat berita yaitu dengan membuat cerita dan mengikuti cerita. Ketika sebuah brand ingin ceritanya dimuat dalam sebuah media maka pertanyaan yang kemudian ditanyakan oleh media tersebut adalah apa yang bisa brand berikan dan apa manfaat bagi media dan pembacanya. Di sinilah seorang PR memegang peran untuk membangun cerita yang menarik dan akan diangkat oleh para jurnalis.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan:
- Apakah cerita tersebut bisa dikatakan sebuah berita?
- Apakah ceritanya tidak biasa?
- Apakah ada sudut pandang yang menarik?
Membuat cerita
Cara paling umum yang dilakukan PR dalam membangun kredibilitas brand adalah dengan membangun cerita, sudut pandang dan bagaimana cara berceritanya akan disesuaikan dengan identitas dan industri. Cerita-cerita ini tentu dibangun secara seksama berdasarkan pesan yang ingin disampaikan, dan juga harus unik serta mengandung informasi relevan untuk publik. Tidak terlalu jualan namun juga tetap mengandung misi untuk menjual.
Mengikuti cerita
Kesempatan ada di depan mata, dan seorang PR hanya perlu naik untuk menggunakan cerita yang sedang diperbincangkan untuk menginjeksi pesan dari brand. Mengikut cerita yang berkembang berarti memberikan respon untuk isu yang tengah menyebar. Sebagai catatan, seorang fresh grads yang ingin menggunakan teknik ini harus jeli melihat korelasi cerita dan pesan brand sehingga tidak asal ikut arus.
4. Apakah Media Sosial Dapat Menggantikan Media Massa?
Bila ada anggapan bahwa media sosial dapat menggantikan media massa maka jawabannya adalah tidak. Topik yang dibicarakan di media sosial seperti Twitter ataupun blog tentu tidak akan mudah dipercaya orang publik bila dibandingkan informasi yang dimuat di media Kompas. Namun media sosial merupakan alat yang sempurna untuk menggaungkan cerita untuk melengkapi media massa agar komunikasi dari Agency Public Relations kepada publik semakin tajam. Terutama di era digital seperti saat ini.
5. Apakah PR Dapat Diukur?
Jawaban dari pertanyaan ini adalah mungkin. Banyak Agency Public Relations menggunakan tolok ukur untuk mengukur keberhasilan kegiatan PR yang telah dilakukan, biasanya disebut dengan PR value. Biasanya besaran dari masing-masing poin dalam PR value diukur dari reputasi media dan kekuatan pemberitaan, semakin kredibel sebuah media maka PR value-nya akan tinggi dan ketika sebuah cerita berhasil diangkat media tersebut maka nilai kesuksesan pun akan meroket.